Kunci periode merupakan fitur dari Jurnal yang berfungsi untuk memastikan transaksi yang berada dalam periode yang sudah dikunci tidak berubah.
Tutup buku meliputi penguncian periode dan peralihan keuntungan/kerugian bersih periode sebelumnya menjadi modal awal periode berikutnya melalui jurnal penutup. Ada beberapa perbedaan kunci periode dan tutup buku yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Tutup Buku | Kunci Periode | |
Periode | Dapat dibuat pada rentang periode apapun. Biasanya dilakukan pada akhir tahun dan/atau akhir periode akuntansi. |
Dapat dibuat pada rentang periode apapun. Biasanya dilakukan secara berkala: Mingguan; Bulanan; Triwulanan; Semesteran. |
Persiapan sebelum penutupan |
Pastikan Anda telah melakukan hal dibawah ini sebelum melakukan tutup buku. 2. Periksa Jumlah Persediaan Akhir (per gudang) 3. Penyusutan Aset Tetap 4. Menyetujui draft transaksi (jika ada) 5. Menghitung Pajak Penghasilan yang Terutang Pasal-29 |
Pastikan Anda telah melakukan hal dibawah ini sebelum melakukan kunci periode. 2. Periksa Jumlah Persediaan Akhir (per gudang) 3. Penyusutan Aset Tetap 4. Menyetujui draft transaksi (jika ada) |
Jurnal pajak terutang | Anda dapat memasukkan tarif/nilai PPh Pasal-29 pada halaman Kertas Kerja agar sistem Jurnal dapat membuat penjurnalan pajak terutang secara otomatis. Jika Anda ingin melakukan penjurnalan pajak manual sebelum melakukan penutupan buku, Anda dapat mengosongkan tarif/nilai pajak pada halaman Kertas Kerja ketika tutup buku. |
Tidak ada |
Jurnal penutup | Ada. Jurnal penutup akan dibuat secara otomatis oleh sistem. |
Tidak ada. |
Mengunci Transaksi dalam periode penutupan |
Ada. Anda tidak dapat mengubah, menghapus, menyetujui, dan membuat transaksi baru dengan tanggal transaksi sebelum tanggal kunci periode dan/atau tutup buku terakhir. |
Ada. Anda tidak dapat mengubah, menghapus, menyetujui, dan membuat transaksi baru dengan tanggal transaksi sebelum tanggal kunci periode dan/atau tutup buku terakhir. |