Pada bagian ini, Anda akan melihat penjelasan mengenai cara impor aset. Untuk mengimpor aset, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.
- Pertama, klik menu Pengaturan Aset.
- Kemudian klik tombol "Import".
- Klik "Download Template" untuk mengunduh file template impor aset.
- Buka file template Anda dan isikan data-data seperti gambar berikut. (untuk melihat keterangan setiap kolomnya, Anda dapat melihat penjelasannya di bawah).
- Setelah selesai mengisi, simpan file Anda dan pada langkah 3, klik "Choose File" untuk mengupload data tersebut.
- Anda akan melihat validasi data sebagai berikut, dan klik "Import" untuk melanjutkan.
Jika pada tab Salah tidak terisi berarti data yang diimpor sudah benar.
- Jika data yang diimpor sudah berhasil, maka akan tampil pesan sukses seperti gambar berikut. Klik "Finish" untuk menyelesaikan proses impor.
Keterangan mengenai kolom-kolom
- *Asset Name: Nama aset yang dimasukkan boleh kembar atau memakai nama yang sama dengan aset yang sudah tersimpan di Jurnal.
- *Asset Number: Kode atau nomor untuk mengidentifikasi aset Anda. Kode atau nomor harus unik dan tidak bisa menggunakan kode yang sama seperti aset yang sudah tersimpan di Jurnal.
- *Fixed Asset Account Number: Masukkan nomor akun aset tetap Anda disertai dengan tanda petik satu di depan nomor akun. Contoh: '1-1800.
- Description: Keterangan tambahan mengenai aset Anda seperti alamat gedung, nomor urut surat, nomor seri alat komputer atau lainnya.
- *Acquisition Date: Tanggal perolehan aset.
- *Acquisition Cost: Nilai beli aset.
- *Account Credited (Number): Masukkan nomor akun yang dikreditkan disertai dengan tanda petik satu di depan nomor akun. Contoh: '1-1800.
- #Depreciable(Yes/No): Isikan "Yes" jika aset tersebut mengalami penyusutan. Jika kolom bertanda # diisi maka kolom bertanda # lain juga harus diisi.
- #Method: Masukkan metode yang digunakan. Isikan 1 untuk Straight Line, isikan 2 untuk Reducing Balance.
- Garis Lurus (Straight Line): Metode ini bersifat pemerataan nilai penyusutan sepanjang masa manfaat. Misalnya Anda membeli laptop dengan harga Rp 6.000.000 dan digunakan selama 5 tahun. Maka perhitungan penyusutannya dibagi rata dan penyusutan yang terjadi pada laptop Anda adalah Rp. 1.200.000/ tahun. Bila dipukul rata, maka nilai penyusutan yang terjadi setiap bulannya adalah Rp 100.000.
- Saldo menurun (Reducing Balance): Metode ini bersifat menyusutkan nilai aset Anda lebih besar di awal usia aset. Misalnya Anda baru membeli komputer dengan harga Rp 6.000.000. Setelah bungkus dan segel dibuka, nilai aset Anda langsung turun menjadi Rp 3.000.000 dan setiap tahun, harga aset Anda susut sebesar Rp 500.000. Maka harga aset Anda pada tahun ke 3 pemakaiannya susut menjadi Rp 1.500.000.
- #Useful Life: Masukkan masa penggunaan aset dihitung sejak aset pertama kali dibeli. Angka masa manfaat ini akan mempengaruhi besarnya penyusutan per periode nya. Jika Anda memilih metode garis lurus (straight line) sebelumnya, maka masa manfaat yang bisa Anda masukkan adalah minimal 1 tahun dengan nilai penyusutan 100%. Sedangkan jika Anda memilih metode saldo menurun (reducing balance), maka masa manfaat yang bisa Anda masukkan adalah minimal lebih dari 2 tahun dengan nilai penyusutan minimal 1%-99%.
- #Rate per Year: Isikan nilai penyusutan per tahun yang muncul sesuai dengan masa manfaat yang diisi.
- #Depreciation Account: Masukkan nomor akun yang menampung biaya penyusutan disertai dengan petik satu (').
- #Accummulated Depreciation Account: Masukkan nomor akun yang menampung akumulasi penyusutan disertai dengan petik satu (').
- #Accummulated Depreciation Value: Masukkan jumlah akumulasi penyusutan dari pembukuan Anda sebelumnya (jika ada, jika ingin dihitung oleh Jurnal, masukkan angka 0).
- #As at Date: Masukkan tanggal mulai penyusutan disertai dengan petik satu (').
- Tag: Isikan tag transaksi untuk mengelompokan aset Anda. Misalnya, Aset Kantor Pusat. Anda juga dapat mengisiskan lebih dari 1 tag dengan memberikan titik koma (;) sebagai pemisah antar tag. Contoh: Aset Kantor Pusat; Projek A.